Kelemahan utama Digibank dari DBS
Beberapa waktu lalu saya tertarik menggunakan Digibank dari DBS karena masa kenyamanan menggunakan Jenius dari BTBN sudah selesai.
Bukan karena ada biaya bulanan, tapi karena aplikasi yang selalu menunjukkan performa payah. Loading dan crash makin sering terjadi.
Kenapa Digibank
Pilihan bank digital jatuh ke Digibank karena ada beberapa kelebihan:
- Bisa di transfer menggunakan Flip
- Masih gratis biaya bulanan
- Ada tabungan berbunga lebih tinggi dari tabungan biasa seperti Jenius Flexi Saver.
Masalah registrasi
Namun dalam perjalanan registrasi ternyata ada kelemahan utama Digibank dibanding layanan digital lain, yaitu verifikasi ketika pendaftaran tidak bisa dilakukan di semua kota.
Saya baru menyadari itu ketika saya yang berlokasi di Bali akan melalukan verifikasi atas pembukaan rekening. Karena tidak tercantum jelas di website dan Play Store, disana hanya tertulis bisa buka tabungan "kapan saja dan dimana saja".
Ada dua pilihan yang diberikan oleh Digibank, yaitu; melalui agen atau datang ke booth Digibank (di mall biasanya).
Karena saya liat booth Digibank tidak tersedia di Bali, maka saya memilih melalui agen.
Saya anggap agen ini seperti layanan bank digital lain, yang cukup verifikasi melalui chat /video call. Namun saya salah.
Agen disini adalah agen fisik yang harus datang ke lokasi saya. Sayangnya, di Bali pun agen itu tidak ada. Walau ada cabang DBS di Bali.
Coba datang ke cabang DBS
Gagal verifikasi melalui aplikasi, akhirnya saya menghubungi layanan pelanggan Digibank melalui email. Staf layanan pelanggan Digibank lalu menghubungi saya melalui telepon dan menyarankan untuk datang ke kantor cabang Digibank terdekat agar bisa melakukan verifikasi.
Besok paginya saya datang ke kantor cabang DBS, dan oleh sekuriti diarahkan ke layanan pelanggan yang melalui telepon di kantor cabang.
Saya paham penggunaan layanan pelanggan melalu telepon di kantor cabang ini biasa dilakukan di bank asing jadi saya lakukan sesuai dengan arahan sekuriti.
Namun setelah berbicara dengan layanan pelanggan tersebut ternyata verifikasi tetap tidak bisa dilakukan melalui kantor cabang dan harus melalui agen dan booth yang tentunya tidak tersedia di seluruh Indonesia.
Verifikasi bisa dibantu di cabang namun bila saya menempatkan dana minimal 500 juta, dimana memang cabang DBS hanya melayani nasabah prioritas (itulah ada layanan melalui telepon di cabang bank asing untuk nasabah reguler)
Dengan perkembangan eKTP dan eKYC harusnya masalah seperti ini tidak lagi terjadi. Namun sepertinya Digibank masih telat untuk mengadopsinya.
Sementara itu mungkin TMRW dari UOB atau nanti BCA Digital dari BCA dan Bank Jago lebih menarik? Kita tunggu.