7 min read

Review Xbox Series S

Review Xbox Series S

Konsol ini memang kericuhan pembeliannya tidak seramai PS5 bahkan Xbox Series X. Namun menurut saya konsol ini tidak bisa dipandang sebelah mata cuma sekedar dilihat dari performanya. Karena konsol ini akan cocok bagi sebagian gamer.

Kenapa Pilih Xbox Series S

Alasan paling besar kenapa saya pilih Xbox Series S adalah harga. Harga Xbox Series S memang sangat menarik, di-range 5.5 sampai 6 Juta sudah bisa membawa pulang Xbox Series S ini.

Kedua, dengan harga itu kita sudah bisa mendapatkan mesin game next-gen dengan grafis mumpuni dan penyimpanan menggunakan SSD cepat.

Walau secara kemampuan masih kalah dibandingkan dengan Xbox Series X dan PS5 namun untuk bisa merasakan pengalaman game yang ditujukan untuk next-gen itu sudah cukup.

Harga

Harga di Indonesia untuk Xbox Series S seperti yang sudah disebut diatas bahwa bisa didapatkan di-range harga 5.5-6 juta rupiah. Bandingkan dengan PS5 dengan harga normal 7-8 juta dan Xbox Series X seharga 9 jutaan jauh lebih murah.

Kalau stok makin banyak bisa jadi nantinya akan menyentuh range harga 4.5-5 juta yang merupakan harga wajar berdasarkan harga jual di luar di 299 USD. Namun untuk saat ini dibandingkan dengan konsol next-gen lain harga ini terbaik.

Dengan harga tersebut didalamnya sudah termasuk kabel power, kabel HDMI 2.1 dan satu controller berwarna putih.

Spesifikasi

Spesifikasi Xbox Series S

Secara umum perbedaan spesifikasi Xbox Series S dan X adalah di kekuatan komputasinya. Mulai CPU, GPU, Memori, dan SSD (storage).

Hal ini mengakibatkan ada perbedaan resolusi yang bisa ditampilkan, untuk Xbox Series X bisa sampai 4K 120hz sedang Xbox Series S hanya sampai 1040p di 120hz.

Hal itu terkait juga dengan tampilan grafis yang dihasilkan seperti tekstur, draw distance, dan waktu loading.

Dalam hal penggunaan daya listrik pun Xbox Series S lebih rendah dibanding Series X. Penggunaan watt Xbox Series S ketika bermain sekitar 74 watt sedang untuk Series X sampai 153 watt.

Kelebihan

1. Processor baru dan SSD bikin kencang

Processor Xbox Series S menggunakan 8X Cores @ 3.6 GHz (3.4 GHz w/SMT) Custom  AMD Zen 2 CPU. Secara processor hampir sama dengan PS5 yang juga menggunakan 8 cores dan custom AMD Zen.

Dengan upgrade-nya processor ini dibanding dengan Xbox One X pun secara spek lebih tinggi, dimana One X hanya berjalan @ 2.3 GHz.

Bukan hanya processor, namun untuk SSD ini yang membuat Xbox Series S menjadi lebih kencang. NVME SSD Xbox Series S bisa mengantarkan data sebanyak 2.4 GB/s, dan bahkan 4.8 GB/s jika menggunakan kompresi khusus.

Kecepatan ini sama dengan kecepatan SSD di Xbox Series X walau memang tidak secepat dari PS5 yang bisa mencapai 5.5 GB/s dan 8-9 GB/s jika menggunakan kompresi.

Penggunaan SSD kencang tersebut jelas lonjakan kecepatan dari Xbox One X yang hanya menggunakan SSD dengan maksimal 140 MB/s. Jauh.

Spek itu membuat startup konsol cepat, untuk buka game dan loading di dalamnya juga cuma sebentar, di bawah 10 detik. Apalagi bila game itu sudah pernah dibuka sebelumnya dan support "quick resume", proses buka game sampai bisa dimainkan akan lebih cepat lagi bisa dibawah 5 detik.

2. Grafis lebih baik daripada PS4

Dari sisi grafis (GPU), walau bukan kelas yang sama dengan Xbox Series X dan PS5 namun sangat mumpuni dalam menjalankan game next-gen.

Raytracing ada, opsi sampai FPS sampai 120 Hz pun masih bisa, walau untuk 4K merupakan upscalling karena *native support-*nya sampai dengan 1440p saja. Saya menganggap ini adalah konsol 1080p. Tau diri saja lah.

Nah, namun bila dibandingkan dengan PS4, konsol yang menggantikan Xbox Series S ini, kemampuan grafiknya jauh. PS4 hanya berkemampuan 1.84 TFLOPS, bandingkan dengan Xbox Series S sebesar 4 TFLOPS.

Kemampuan menampilkan grafis halus, cahaya dan bayangan saya rasa cukup memuaskan, khas next-gen.

3. Bentuk konsolnya kecil, ringkas

Review%20Xbox%20Series%20S%2059991247cbb345e483af319dae82aafc/Untitled.png

Ukuran Xbox Series S ini sangat ringkas dibanding dengan konsol terbaru lainnya, bahkan lebih kecil dari PS4 reguler. Dengan ukuran 6.5cm x 15.1cm x 27.5cm sangat mudah untuk ditaruh baik di bawah TV LED ataupun rak meja.

Bandingkan dengan Xbox Series X (15.1cm x 15.1cm x 30.1cm) dan PS5 (26cm x 10.4cm x 39cm)

4. Game Pass sangat menguntungkan

Game Pass merupakan kekuatan utama dari Xbox Series S dan juga Series X tentunya.

Game Pass ini merupakan sistem bayar langganan setiap bulan sehingga kita bebas untuk melakukan download game dalam perpustakaan game-nya.

Walau kebanyakan merupakan game lama, namun beberapa juga merupakan game baru yang day-one (hari pertama launching) langsung muncul di Game Pass, seperti Outriders kemarin.

Dengan biaya langganan sekitar Rp.150.000-200.000 per-bulan tergantung region mana yang dipakai saya rasa masih sangat menguntungkan. Apalagi dengan pilihan diatas 100 game yang bisa dimainkan.

5. Fitur Quick Resume yang ajaib

Selama ini sebagai pengguna PS4 yang masih menggunakan hard disk, proses untuk menyalakan PS sampai dengan ke menu utama dan dilanjut untuk masuk ke game-nya membutuhkan waktu dalam hitungan menit.

Bila PS dalam kondisi standby maka proses sampai ke menu utama akan lebih cepat, namun untuk masuk ke game-nya akan tetap membutuhkan waktu tambahan.

Hal ini yang sangat berbeda ketika menggunakan Xbox Series S ini, waktu untuk masuk ke menu utama bisa dalam hitungan detik, bahkan untuk masuk ke game masih di bawah 1 menit.

Hal lebih ajaib lagi bila kita mematikan konsol ketika sedang main, baik dalam opsi power di instant-on atau dalam keadaan full shutdown maka game akan terbuka dibawah 5 detik dari menu dan berada diposisi kita terakhir main, bukan kembali ke menu utama game (kecuali untuk game yang selalu online).

Perbedaannya untuk diposisi instant-on dari keadaan mati dan masuk ke menu akan lebih cepat dibanding dengan keadaan full shutdown.

Kekurangan

1. Tidak ada optical audio (toslink)

Dengan berfokus pada kekuatan HDMI 2.1 dan alasan bahwa penggunaan optical audio (toslink) tidak banyak maka Microsoft menghapuskan koneksi itu untuk Xbox Series S dan X.

Namun ketika TV yang support untuk HDMI 2.1 juga belum banyak maka harusnya opsi optical itu tetap ada. Seperti home theater saya yang masih support untuk HDMI ARC dan input optical tidak bisa digunakan untuk langsung terhubung dengan Xbox Series S ini.

Untungnya saya menemukan solusi untuk masalah ini yang saya bahas disini.

2. Digital game membutuhkan internet kencang dan unlimited

Penggunaan Game Pass dan tidak adanya disk tray maka untuk memainkan game sangat bergantung pada digital game yang harus di download sepenuhnya.

Beberapa game memang tidak membutuhkan untuk akses, dan penggunaan disk untuk bermain game lama-lama berkurang.

Namun untuk pengguna yang tidak mempunyai internet mumpuni akan memiliki keterbatasan dengan Xbox Series S ini. Hal ini berlaku juga untuk PS5 versi digital.

Perlu menunggu lama untuk memainkan game, bukan sekedar download untuk update-nya saja.

3. Controller berasa murahan

Dari sisi bermain, controller bawaan Xbox Series S ini yang paling mengganggu. Saya tidak mengharapkan fitur seperti Dual Sense nya PS5, namun cukup fitur standar saja layaknya controller PS4.

Namun ternyata ini lebih buruk, rasanya seperti controller OEM atau KW. Vibration motor-nya tidak bagus, tombolnya berbunyi cukup keras dan tidak halus, analognya tidak presisi dan rasa dipegangnya murahan.

Entah ini sama dengan controller bawaan Xbox Series X atau tidak, kalau sama hal ini harus diperbaiki oleh Microsoft.

Tambahan tombol share-nya sebenarnya berguna dan bisa langsung tersimpan di cloud untuk diakses di aplikasi Xbox di ponsel. Tombol logo Xbox-nya saya lebih suka jalan Xbox 360 yang sedikit menonjol, kalau ini rata dengan permukaan controller-nya.

4. Kemampuan grafis yang dibawah Xbox Series X dan PS5

Untuk ini ya kelemahan yang dimaklumi karena melihat harganya yang hampir 1/2-nya. Kecuali bila harga Xbox Series S ini sama dengan posisi PS5 Digital. Bila itu yang terjadi maka selayaknya kita mengharapkan performa yang setara dengan Xbox Series X dan PS5.

5. Bukan merupakan barang dengan garansi resmi

Microsoft sampai dengan saat ini belum secara resmi mengeluarkan lini Xbox di Indonesia. Sehingga barang Xbox Series S dan X yang beredar di Indonesia merupakan barang impor dari negara lain seperti Singapura, Jepang dan US.

Beberapa penjual di marketplace memberikan garansi untuk pembelian selama satu minggu dan opsi untuk membantu klaim garansi. Jadi ketika beli bisa ditanyakan kepada penjualnya.

Kesimpulan

Xbox Series S ini sebenarnya ditujukan untuk siapa? Menurut saya siapa saja konsol ini cocok untuk dibeli bagi:

  1. Gamer kasual yang memang tujuannya untuk bermain game tanpa menitikberatkan pada tampilan grafis.
  2. Gamer yang ingin merasakan konsol next-gen namun mempunyai budget maksimal 6 juta.
  3. Gamer yang baru masuk pertama kali didunia konsol dan tidak bermain PC sebelumnya.
  4. Gamer yang sudah memiliki PS5 dan mempunai dana untuk mencoba ekosistem Xbox dengan Game Pass-nya

Jadi apakah Xbox Series S ini adalah konsol yang cocok buat kamu? kirim komentar atau masukan lewat Discord devilpenakut atau lewat Twitter.

Link Pembelian:

Tokopedia

Shopee

Lazada

Blibli