Review singkat Samsung Galaxy S10+

Ponsel android terbaik yang tersedia resmi saat ini.
Ponsel ini saya beli untuk menggantikan Samsung Galaxy S7 saya yang sudah berumur 3 tahun. Sebenarnya tidak ada hal yang sangat mengganggu dari S7 kecuali performa yang sudah tertinggal dan baterai yang wajar menurun kekuatannya untuk ponsel yang dipakai selama 3 tahun.
Layar
Layar maksimal
Sebagai produsen layar ponsel yang dipakai ponsel lain, termasuk iPhone XS, sangat tidak mungkin membuat layar ponsel yang jelek untuk flagship nya. Kecuali Sony dengan kameranya.
Mulai dari warnanya, kecerahannya, jernihnya, jadi seperti melihat layar TV Amoled mahal tapi ini di layar ponsel. Keren dah layarnya Samsung ini.
Buat browsing, main sosial media sampai nonton Youtube dan Film di layar S10 itu menyenangkan. Buat kamu yang sebelumnya menggunakan layar yang masih ada bezel bawah dan atas tebal akan sangat berbeda ketika menggunakan S10 ini. Namun untuk kamu yang sebelumnya sudah memakai layar ber-notch akan tidak berbeda jauh.
Edge screen terutama yang bisa memilih layar untuk di capture
Edge screen ini dulu tidak banyak berguna, baik di seri S atau pun di seri Note. Namun kali ini saya sangat terbantu dengan edge screen, terutama untuk opsi untuk pengambilan screen capture. Biasanya untuk mengambil tangkapan layar harus menggunakan tombol home dan power atau menggunakan gesture swipe seluruh layar. Namun ini cukup menggunakan edge screen.
Tidak semua aplikasi full screen
Layar yang maksimal tadi sayangnya tidak bisa digunakan untuk semua aplikasi. Untuk Youtube memang bisa menggunakan seluruh layar, namun untuk Netflix hanya sampai hole punch-nya, tidak bisa dilebarkan lagi. Semoga nanti kedepannya akan ada update untuk masing-masing aplikasi agar bisa full screen di S10.
Hole punch tidak mengganggu
Seperti layaknya bezel, notch, ternyata hole punch di S10+ tidak mengganggu sama sekali. Baik itu untuk aplikasi sosial media biasa sampai dengan aplikasi menonton video seperti Youtube dan Netflix. Hole Punch nya juga saya rasa lebih kecil dibandingkan dengan apa yang saya lihat di review atau foto material promosi.
Layar tidak terlalu punchy seperti amoled sebelumnya.
Layar yang dikatakan oleh Samsung bernama Dynamic AMOLED ini saya rasa lebih natural daripada layar AMOLED seri S sebelumnya. Walaupun dengan setting warna di Vivid. Mungkin ini langkah Samsung untuk mengimbangi iPhone dalam hal akurasi layar. Dalam tes XDA dan Display Mate pun terbukti layar AMOLED S10 ini memang keren.
Kamera
Kamera kecuali wide tidak beda dengan Galaxy S7
Kamera. Memang ini salah satu ponsel dengan kamera terbaik saat ini. Walau untuk jadi yang terbaik belum menurut saya. Hasil siang hari terang bagus, namun hasil malamnya belum memuaskan saya. Hasil siang juga kadang masih hit and miss. Kadang bagus, kadang aneh karena HDR nya terlalu kuat. Ini ekspektasi saya untuk ponsel dengan harga 10 jutaan ya.
Super Wide keren
Super wide 123 derajat ini memang keren. Bisa ambil banyak objek dengan kondisi yang tidak memungkinkan kalau pakai lensa biasa. Seperti pakai kamera Go-Pro. Sangat berguna ketia ambil objek yang sangat besar seperti gedung atau menara, atau ambil objek dengan jarak foto yang terbatas.
Night Mode
Night mode dimana-mana sekarang ini. Namun untuk saat ini Samsung belum terlalu maksimal dalam penggunaan mode tersebut. Night Mode ada dalam setting kamera, namun hasilnya tidak sebagus mode night mode di ponsel lain seperti Google Pixel dan Huawei Mate 20 atau P30. Fotonya masih ada beberapa bagian yang berasa tidak tajam atau kurang terang.
Performa
S10+ yang resmi dijual di Indonesia menggunakan processor Exynos, bukan Snapdragon seperti di pasaran lain diluar negeri. Versi Exynos 9820 memang dari beberapa test tidak sekuat dibanding Snapdragon 855. Namun karena termasuk processor level tertinggi maka untuk urusan performa juga tidak main-main. Disandingkan dengan RAM 8 Gb, maka buka aplikasi, perpindahan diantaranya tidak ada masalah.
Suara stereo
Ponsel ini juga dibekali dengan speaker stereo yang di-tune dengan AKG. Ditambah pula dengan ada fitur Dolby Atmos yang berguna ketika menonton video dan mendengarkan musik.
Baterai cukup oke
Baterai cukup bagus, kenapa saya bilang cukup karena untuk penggunaan saya sendiri tidak yakin untuk S10+ bisa sampai malam. Jadi sore atau sudah 40% pasti saya charge. Mungkin di orang lain S10+ ini cukup untuk di charge keesokan harinya.
Kesimpulan
Ponsel ini salah satu ponsel terbaik di 2019 ini. Memang tidak sempurna. Layar memang paling bagus. Performa tidak diragukan. Namun hasil foto menurut saya masih bagus Google Pixel 3 atau Huawei P30 Pro yang baru diluncurkan. Hasil video masih bagus iPhone XS.
Kamu tidak perlu upgrade ke S10 kalau:
Kalau dari Galaxy S8, S9
Dengan pengalaman layar yang hampir sama saya rasa tidak perlu upgrade, kecuali kelebihan uang.
Kalau dari iPhone XS atau XR
Dengan hasil video yang masih lebih bagus dan hasil kamera yang tidak terlampau jauh saya rasa tidak perlu upgrade, kecuali butuh kamera dengan lensa wide
Kalau dari Huawei P20
Kelemahan P30 menurut saya di UI-nya. EMUI masih belum terasa semenyenangkan One UI nya Samsung. Nah, kalau kamu dari P20 yang sudah terbiasa dengan EMUI maka jangan upgrade ke S10, tapi tunggulah P30 meluncur resmi.
Kalau menurut kamu sendiri bagaimana? apakah S10 layak dibeli? Silahkan komentar dibawah atau mention saya di Twitter
Member discussion