1 min read

Kenapa saya masih membeli majalah fisik

Jaman dulu, jaman masih muda. Dimana uang masih diberi oleh orang tua saya sudah mulai berlangganan majalah. Majalah CHIP Indonesia merupakan majalan yang secara rutin saya beli setiap bulan.

Majalah CHIP merupakan barang mewah ketika itu. Untungnya keluarnya setiap bulan, bukan setiap minggu. Banyak informasi yang didapat ketika membaca majalah itu.

Setelah bekerja, sudah bisa nyari uang sendiri majalahnya naik kelas. Sejalan dengan laptop Apple pertama yang saya miliki saya berlangganan iCreate Indonesia. Majalah ekslusif yang membahas segala sesuatu tentang Apple.

Disamping itu saya juga tidak jarang membeli majalah Gamestationdan Hotgame untuk menunjang informasi ketika bermain Playstation. Panduan game salah satu hal yang ditunggu dalam majalah tersebut. Oh iya, juga saya sempat berlangganan PC Gamerketika platform PC mulai menarik.

Lepas dari hobi komputer dan game, saya mulai tertarik dengan elektronik. Majalah Stuff Indonesia menjadi panduan saya.

Online mengalahkan fisik

Dari enam majalah diatas yang saya sebutkan berapa yang sekarang masih ada?

Dua.

Iya cuma dua, empat lainnya sudah tidak terbit lagi. Chip Indonesia dan Gamestation yang saat ini masih bisa ditemui.

Mereka yang tidak terbit dikalahkan oleh media atau majalah online. Dimana pembaca dapat langsung dapat berita yang baru dan selalu update, sehingga pembeli majalah yang sudah tidak ada itu tidak sesuai target.

Keunggulan fisik

Apasih sebenarnya keunggulan majalah fisik?

1. Pembahasan lebih dalam

Online adalah untuk mengejar kecepatan. Karenanya keunggulan majalah fisik adalah pendalaman yang lebih atas materi yang ada. Majalah mempunyai banyak waktu untuk lebih menyampaikan pesan ke pembaca apa yang dimaksud dari suatu materi atau berita.

2. Bisa baca dimana saja

Online sebenarnya juga sama tapi saya lebih nyaman membawa majalah fisik untuk dibawa ke kamar mandi misalnya. Tidak takut untuk membuat ponsel masuk kedalam kakus.

Bisa juga dibawa ke angkutan umum tanpa ketakutan menjadi sasaran copet. Tidak mungkin pencopet mengincar majalah. Kecuali dia nge-fans banget sama majalah itu. Tapi jarang, percaya deh.

Nasib majalah sekarang

Kita lihat di toko buku seperti di Gramedia memang masih banyak majalah yang tersedia. Begitu juga dengan versi online dari majalah itu seperti di Scoop. Namun saya kok takut kalau akhirnya majalah hanya tersedia di platform online.

Keunggulan pembaca majalah fisik akan tadi menjadi kenangan orang tua. Seperti saya. Dimana generasi selanjutnya tidak tau apa itu majalah fisik.

Saya tidak mau itu, jadi saya masih membeli majalah fisik terutama yang saya suka seperti Autobild dan What Hi-Fi?.

Kalau kamu bagaimana?

Featured image: UI Graphics Publication by Marina Yalanska for T U B I K