2 min read

Opera bukan hanya sebuah browser

Opera. Mungkin banyak orang mengenal hanya sebuah browser. Tapi saat ini selain tetap mengembangkan browsernya, tapi juga mengembangkan teknologi kompresi nya yang memang unggul dari dulu. Bahkan Google akhirnya memakai teknologi yang mirip pada Chrome.

Dulu Opera merupakan sebuah browser alternatif disamping Internet Explorer dan Firefox. Ketika itu Chrome belum ada. Walau kalah diantara dua browser itu tapi Opera jalan terus. Lalu lahir Chrome yang langsung merajai pasar browser dengan kecepatannya.

Tapi jangan salah, pada sisi mobile atau ponsel, Opera tetap mempunyai keunggulan di sisi kompresi terutama untuk ponsel yang tidak mempuyai kinerja maksimal alias mahal, atau untuk orang yang ingin irit dalam penggunaan kuota internet.

Beralih ke Chromium

Chromium

 

Opera sebelumnya juga menggunakan engine tersendiri untuk meproses webpage, yaitu Presto. Namun pada tahun 2013 Opera beralih mneggunakan engine yang dimiliki oleh Google Chrome bernama project Cromium.

Dengan penggunaan engine lain, yang memang lebih cepat, Opera mengalihkan perhatian pengembangannya ke sistem kompresinya dan fitur lain. Karena dengan dua hal tersebut (engine cepat dan kompresi) diharapkan Opera bisa mendekati Chrome.

Opera Mini, benar-benar dioptimalkan untuk ponsel banyak memanfaatkan teknologi kompresi. Itu dibawa Opera ke desktop dengan mode Turbo nya, atau sebelumnya disebut dengan mode off road.

Saat ini dimana saya menggunakan Opera di MacBook, dirasa lebih cepat dan ringan dibanding dengan Safari. Jauh dengan Chrome di MacBook karena Chrome itu sangat haus memori, kecuali memang pakai iMac atau Mac Pro. Selama ini saya pengguna Safari karena meninggalkan Chrome dalam hal kecepatan dan keringanan.

Hal itu berubah sejak saya ‘mencoba’ kembali menggunakan Opera. Opera benar-benar telah berubah. Engine chromium-nya membantu melakukan render dengan cepat, Turbo mode nya membantu kompresi sehingga download konten juga semakin cepat. Ditambah dengan ringannya Opera ini. Apa yang di buat oleh Opera sehingga dia bisa mengalahkan penggunaan memori Chrome yang mempunyai engine sama.

Opera Max

Opera Max

Lain lagi dengan Opera Max. Opera Max di Android merupakan sistem kompresi nya Opera yang bekerja bukan hanya di browser namun sampai ke seluruh app. Sehingga yang didapat adalah kompresi lalu lintas data pada semua app yang ter-install di Android.

Saya yang sudah mencoba Opera Max. Opera Max berhasil membuat penghematan sebesar +- 10%. Lumayan kalau misal penggunaan data sampai lebih dari 1 Gb.

Opera VPN

Opera VPN

Sekarang tambah lagi fitur dari Opera, yaitu VPN itu sendiri. Beberapa lalu Opera membeli perusahan VPN Surfeasy. Nah tujuannya ada melakukan implementasi VPN langsung di browsernya ataupun di device pengguna seperti di iOS dan Android.

Jika penggunaan VPN di desktop atau di ponsel bisa dianggap biasa, namun untuk browser yang menerapkan setting VPN didalamnya secara default baru dilakukan oleh Opera. Biasanya implementasi VPN dilakukan melalui ekstensi.


Opera, tidak mau kalah. Opera fokus pada apa keunggulannya walau sempat dianggap mati ketika beralih ke engine orang lain (chromium). Inovasi apalagi yang akan dibawa sama Opera?

Bravo Opera!

*Artikel ini bukan titipan dari Opera. Murni pengalaman saya sendiri.