2 min read

Penjaga Kenangan

Penjaga Kenangan

by Lisa Monahan (Flickr)

“Writers are the custodians of memory, and that’s what you must become if you want to leave some kind of record of your life…” — William Zinsser

The Custodians of Memory

Penjaga kenangan/memori. Berapa banyak bisa mengingat kenangan kamu? Otak merupakan hard disk yang sangat banyak menyimpan data. Kadang ada beberapa kenangan yang terlupa dan ketika kamu membutuhkan kenangan itu, hilang deh.

by Amalia Jane (Flickr)

Karenanya tulislah kenangan itu. Seperti yang yang dikatakan oleh William Zinsser di atas bahwa tulisan itu penjaga memori, penjaga kenangan. Tentu bukan hanya tulisan aja yang bisa menjaga kenangan. Cara lainnya adalah melalui foto -namun foto tanpa tulisan sedikit hampa ya?

Menulis Dimana?

Media menulis bisa dimana saja, seperti saya ini sekarang menulis di app bernama ‘Day One’ sebuah app untuk menulis jurnal. Kadang saya tidak menulis langsung banyak. Tapi sedikit demi sedikit. Tulislah apa saja yang terlintas dipikiran kamu yang kami anggap menarik untuk dibagikan atau dikenang untuk pribadi. Beberapa tulisan saya di Day One tidak (belum) semuanya dipublikasikan. Ada yang masih belum lengkap, ada yang memang saya anggap pribadi. Karena tidak semuanya harus diceritakan ke umum bukan?

by Day One

Day One tadi hanya merupakan salah satu cara untuk menjaga memori tetap ada, bisa pakai app atau software yang kamu suka, bisa langsung dimasukkan ke blog melalui layanan Blogger atau WordPress atau bahkan hanya menggunakan buku kecil atau mungkin kertas?

Kamu mau nulis apa ngga?

Sebenarnya itulah pertanyaannya. Kadang kita malas ya untuk menuliskan apa yang sedang kita pikirkan atau alami. Tapi, percayalah, itu berarti untuk nanti entah kapan. Jadi kapan mau menulis?

“When you write down your ideas you automatically focus your full attention on them. Few if any of us can write one thought and think another at the same time. Thus a pencil and paper make excellent concentration tools” Micheal Lebeouf

by Ellie (Flickr)